Efek pemanasan global yang terlihat secara langsung di tanah air semakin menjadi perhatian utama bagi masyarakat Indonesia. Dampak yang ditimbulkan dari perubahan iklim ini sangat nyata dan bisa dirasakan oleh semua orang, mulai dari petani hingga nelayan.
Menurut ahli lingkungan dari Universitas Indonesia, Prof. Budi Susanto, “Pemanasan global telah menyebabkan peningkatan suhu udara di Indonesia, yang berdampak pada cuaca ekstrem seperti banjir dan kekeringan yang semakin sering terjadi.” Hal ini juga terlihat dari data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang mencatat suhu udara rata-rata di Indonesia mengalami kenaikan signifikan dalam beberapa tahun terakhir.
Salah satu efek pemanasan global yang paling terlihat di tanah air adalah terjadinya pencairan es di Pegunungan Jayawijaya, Papua. Menurut penelitian dari Institut Teknologi Bandung, luas gletser di pegunungan tersebut telah menyusut hingga 60% dalam 10 tahun terakhir akibat suhu yang semakin meningkat.
Selain itu, dampak pemanasan global juga terlihat pada kesehatan masyarakat. Dr. Indah Sari dari Kementerian Kesehatan mengatakan bahwa peningkatan suhu udara dapat menyebabkan peningkatan kasus penyakit kulit dan infeksi saluran pernapasan. “Kondisi ini harus menjadi perhatian serius bagi pemerintah dan masyarakat untuk melakukan langkah-langkah mitigasi yang tepat,” tambahnya.
Untuk mengatasi dampak pemanasan global yang semakin terlihat di tanah air, Dwi Rianto dari Greenpeace Indonesia menekankan pentingnya peran semua pihak dalam menjaga lingkungan. “Kita semua harus berperan aktif dalam mengurangi emisi gas rumah kaca dan menerapkan gaya hidup yang ramah lingkungan,” ujarnya.
Dengan kesadaran dan tindakan yang tepat, diharapkan efek pemanasan global yang terlihat secara langsung di tanah air dapat diminimalkan, sehingga generasi mendatang dapat menikmati lingkungan yang lebih sehat dan lestari.