Pemanasan global di Indonesia telah menjadi isu yang semakin mendesak untuk segera ditangani. Dampak dari pemanasan global sudah mulai terasa di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia. Menurut data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), suhu rata-rata di Indonesia mengalami kenaikan sebesar 0,3 derajat Celsius setiap dekade sejak tahun 1990.
Salah satu dampak pemanasan global di Indonesia yang paling terasa adalah terjadinya kenaikan permukaan air laut. Menurut Dr. Dodo Gunawan, pakar lingkungan dari Institut Teknologi Bandung (ITB), “Pemanasan global menyebabkan pencairan es di Kutub Utara dan Kutub Selatan, yang akhirnya menyebabkan kenaikan permukaan air laut. Hal ini berdampak langsung pada pulau-pulau kecil di Indonesia yang terancam tenggelam.”
Upaya untuk mengatasi pemanasan global di Indonesia pun sudah mulai dilakukan. Salah satunya adalah dengan mengurangi emisi gas rumah kaca. Menurut Dr. Erlan Sutriadi, Direktur Program Climate Change and Low Carbon Development dari World Resources Institute (WRI) Indonesia, “Indonesia perlu melakukan pengurangan emisi gas rumah kaca sebesar 29 persen pada tahun 2030. Hal ini bisa dilakukan dengan mengurangi penggunaan energi fosil dan meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan.”
Selain itu, penanaman hutan juga dianggap sebagai salah satu cara efektif untuk mengurangi pemanasan global. Menurut Prof. Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), “Hutan memiliki peran penting dalam menyerap karbon dioksida, sehingga penanaman hutan dapat membantu mengurangi emisi gas rumah kaca.”
Dengan adanya kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga swadaya masyarakat, diharapkan Indonesia dapat berhasil menanggulangi pemanasan global dan mengurangi dampak negatifnya bagi lingkungan dan kehidupan manusia. Melalui langkah-langkah konkret dan kolaborasi yang sinergis, pemanasan global di Indonesia dapat diatasi dengan efektif.