Fenomena kematian karang akibat pemanasan global di perairan Indonesia menjadi perhatian serius bagi para ahli lingkungan. Karang yang menjadi rumah bagi berbagai jenis biota laut ini terancam punah akibat perubahan suhu air yang drastis akibat pemanasan global.
Menurut Dr. Rani, seorang pakar lingkungan dari Universitas Indonesia, fenomena kematian karang akibat pemanasan global sudah terjadi sejak beberapa tahun terakhir. “Pemanasan global menyebabkan suhu air laut meningkat, yang kemudian memicu proses bleaching pada karang. Akibatnya, karang menjadi mati dan tidak lagi mampu menjadi habitat bagi biota laut,” ungkap Dr. Rani.
Data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menunjukkan bahwa sekitar 30% karang di perairan Indonesia telah mengalami kematian akibat pemanasan global. Fenomena ini menjadi peringatan bagi kita semua akan pentingnya menjaga lingkungan laut agar tidak semakin terancam.
Menurut Prof. Budi, seorang ahli kelautan dari Institut Teknologi Bandung, upaya untuk mengatasi fenomena kematian karang akibat pemanasan global harus segera dilakukan. “Kita perlu meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan laut, seperti dengan mengurangi penggunaan bahan bakar fosil yang menjadi penyebab utama pemanasan global,” jelas Prof. Budi.
Para ahli lingkungan juga menekankan pentingnya kerjasama antar negara dalam menjaga lingkungan laut. “Fenomena kematian karang akibat pemanasan global tidak mengenal batas negara. Kita semua harus bersatu untuk melindungi karang dan biota laut lainnya,” tutur Dr. Rani.
Dengan adanya kesadaran dan tindakan nyata dari semua pihak, diharapkan fenomena kematian karang akibat pemanasan global di perairan Indonesia dapat ditekan dan bahkan diatasi. Kita semua memiliki tanggung jawab untuk menjaga kelestarian lingkungan laut agar dapat dinikmati oleh generasi mendatang.