Pemanasan global menjadi isu yang semakin serius di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Dampak pemanasan global terhadap siklus air di Indonesia sangatlah signifikan dan patut menjadi perhatian bersama. Menurut Prof. Dr. Dedi Kusnadi, seorang pakar lingkungan dari Universitas Indonesia, “Pemanasan global telah menyebabkan perubahan pola hujan yang tidak teratur, menyebabkan banjir dan kekeringan yang semakin parah di berbagai daerah di Indonesia.”
Dampak pemanasan global terhadap siklus air di Indonesia dapat dilihat dari peningkatan intensitas hujan yang ekstrem. Hal ini dapat menyebabkan banjir bandang yang merusak infrastruktur dan mengancam keselamatan warga. Di sisi lain, kekeringan yang terjadi akibat perubahan iklim juga dapat mengancam ketersediaan air bersih bagi masyarakat.
Menurut Dr. Siti Nurbaya, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, “Pemanasan global bukanlah isu yang bisa diabaikan lagi. Kita semua harus bergerak bersama untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan melindungi sumber daya air kita.” Upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim menjadi kunci dalam menghadapi dampak pemanasan global terhadap siklus air di Indonesia.
Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Tim Peneliti Iklim Nasional juga menunjukkan bahwa pemanasan global telah menyebabkan peningkatan suhu permukaan laut di sekitar Indonesia. Hal ini dapat berdampak pada siklus air di wilayah Indonesia, termasuk pola hujan dan curah hujan tahunan.
Untuk itu, kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan dan mengurangi dampak pemanasan global perlu ditingkatkan. Kita semua memiliki tanggung jawab untuk menjaga keberlangsungan siklus air di Indonesia demi kesejahteraan generasi mendatang. Seperti yang diungkapkan oleh Prof. Dr. Dedi Kusnadi, “Kita harus bertindak sekarang sebelum terlambat. Pemanasan global bukanlah masalah masa depan, tapi masalah saat ini yang harus segera diatasi.”