Penyusutan sumber daya alam dan dampaknya pada pertanian akibat pemanasan global menjadi perhatian serius bagi para ahli lingkungan dan petani di seluruh dunia. Sumber daya alam yang terus menerus disusutkan akan berdampak buruk pada pertanian, yang merupakan salah satu sektor yang paling rentan terhadap perubahan iklim.
Menurut Prof. Dr. Emil Salim, seorang pakar lingkungan, penyusutan sumber daya alam seperti hutan dan air tanah dapat mengakibatkan kerusakan lingkungan yang parah. “Pemanasan global turut mempercepat proses penyusutan sumber daya alam yang sudah terjadi secara alami. Hal ini akan berdampak langsung pada pertanian, yang bergantung pada ketersediaan sumber daya alam untuk produksi,” ujar Prof. Emil Salim.
Dalam konteks pertanian, penyusutan sumber daya alam seperti tanah yang subur dan air yang cukup dapat menghambat produktivitas tanaman. Menurut data dari Kementerian Pertanian, sekitar 40% lahan pertanian di Indonesia mengalami degradasi tanah akibat eksploitasi sumber daya alam yang tidak terkendali. Hal ini membuat petani kesulitan dalam mencapai hasil panen yang optimal.
Menurut Dr. Ir. Bambang Hendroyono, M.Sc., seorang pakar pertanian, dampak penyusutan sumber daya alam pada pertanian juga dapat menyebabkan ketidakstabilan produksi pangan. “Peningkatan suhu global dapat mengurangi ketersediaan air untuk irigasi dan mempercepat erosi tanah, sehingga mengurangi produktivitas pertanian,” ungkap Dr. Bambang Hendroyono.
Untuk mengatasi penyusutan sumber daya alam dan dampaknya pada pertanian akibat pemanasan global, diperlukan kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan petani. Perlu dilakukan upaya konservasi sumber daya alam, pengelolaan tanah yang berkelanjutan, serta peningkatan adaptasi pertanian terhadap perubahan iklim.
Dengan kesadaran akan pentingnya menjaga sumber daya alam dan mengurangi dampak pemanasan global, diharapkan pertanian dapat tetap berkelanjutan dan mampu memenuhi kebutuhan pangan bagi populasi dunia yang terus berkembang. Sebagaimana yang dikatakan oleh Nelson Mandela, “Kami tidak mewarisi bumi dari nenek moyang kami, kami meminjamnya dari anak cucu kami.” Hal ini mengingatkan kita untuk lebih bijak dalam menggunakan sumber daya alam demi keberlanjutan pertanian dan kehidupan di planet ini.