Perubahan iklim dan ketersediaan pangan adalah dua hal yang sangat erat kaitannya, terutama ketika kita membahas tentang efek pemanasan global terhadap pertanian Indonesia. Di tengah-tengah kondisi cuaca yang semakin tidak menentu dan musim hujan yang tak terduga, petani di Indonesia semakin kesulitan untuk memprediksi hasil panen mereka.
Menurut Dr. Ir. Agus Purwoko, M.Sc., seorang pakar pertanian dari Institut Pertanian Bogor (IPB), “Perubahan iklim telah memberikan dampak yang signifikan terhadap pertanian di Indonesia. Musim kemarau yang panjang dan musim hujan yang tak teratur membuat petani sulit untuk menanam dan merawat tanaman secara optimal.”
Pemanasan global juga berdampak langsung terhadap ketersediaan pangan di Indonesia. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat kekurangan pangan di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya, seiring dengan meningkatnya suhu bumi akibat pemanasan global.
Dr. Ir. Dwi Andreas Santoso, seorang ahli meteorologi dan klimatologi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), menambahkan, “Pemanasan global tidak hanya mempengaruhi pola cuaca, tetapi juga meningkatkan risiko bencana alam seperti banjir dan kekeringan, yang dapat menghancurkan tanaman dan mengurangi produksi pangan.”
Untuk mengatasi tantangan ini, para ahli menyarankan agar pemerintah dan masyarakat Indonesia lebih proaktif dalam mengurangi emisi gas rumah kaca dan menerapkan praktik pertanian yang ramah lingkungan. Selain itu, penelitian dan inovasi dalam bidang pertanian juga perlu terus didorong untuk meningkatkan ketahanan pangan di Indonesia.
Dalam menghadapi perubahan iklim dan ketersediaan pangan, kita semua perlu bekerja sama untuk menciptakan solusi yang berkelanjutan dan berdampak positif bagi pertanian Indonesia. Seperti yang dikatakan oleh Prof. Dr. Ir. Bambang Purwantara, M.Sc., seorang ahli pertanian dari Universitas Gadjah Mada (UGM), “Kita tidak bisa mengubah arah angin, tetapi kita bisa menyesuaikan layar. Mari bersama-sama beradaptasi dan berinovasi untuk menghadapi tantangan pemanasan global dan menjaga ketersediaan pangan di Indonesia.”